Makassar, 23 November 2024 – Penomoran halaman dalam skripsi adalah salah satu elemen penting dalam penyusunan karya ilmiah. Penomoran ini memiliki peran besar dalam memberikan kesan profesional dan memudahkan pembaca dalam mencari informasi. Meskipun terkesan sepele, penomoran halaman yang benar sangat krusial dalam memberikan struktur dan mempermudah pembaca dalam mengikuti alur skripsi.

Kalau kamu belum mengerti, artikel ini cocok buat kamu untuk memahami bagaimana format penomoran halaman dalam skripsi. Mulai dari aturan umum, pembagian jenis halaman, hingga teknik penomoran yang sesuai dengan pedoman yang berlaku. Setelah paham, jangan lupa praktik biar kamu gak lupa.
Pentingnya Penomoran Halaman dalam Skripsi
Penomoran halaman dalam skripsi bukan sekadar nomor saja, melainkan berfungsi sebagai petunjuk untuk memudahkan pembaca dalam menavigasi keseluruhan dokumen. Skripsi kamu bakal terlihat rapi jika dilengkapi dengan penomoran halaman yang tepat. Gak cuma itu, kamu bisa menunjukan kesan profesional sebagai penulis yang memperhatikan setiap detail dalam tulisan kamu.
Aturan Umum Penomoran Halaman Skripsi
Setiap universitas memiliki aturan penulisan masing-masing yang disusun dalam pedoman karya tulis ilmiah. Namun, ada beberapa hal umum yang berlaku dalam format penomoran skripsi. Kamu bisa menyimak penjelasan berikut biar gak salah langkah ya!
- Posisi Penomoran Halaman
Dalam penulisan nomor halaman skripsi, kamu perlu mengenal terlebih dahulu istilah header dan footer. Header adalah nomor halaman yang terletak di bagian atas margin. Sedangkan footer adalah nomor halaman yang diletakkan di bawah margin. Tetapi footer adalah tempat yang paling umum digunakan.
- Jenis Angka
Sama seperti kebanyakan karya ilmiah, skripsi umumnya menggunakan format penomoran angka Arab (1, 2, 3, dst). Meskipun ada beberapa bab atau bagian tertentu yang menggunakan angka romawi (I, II, III, dst).
- Pembagian Jenis Halaman dalam Skripsi
Penomoran halaman skripsi dibagi ke dalam beberapa bagian, sesuai dengan jenis halaman yang ada. Biar kamu ngerti, berikut pembagian umum yang berlaku dalam format penomoran skripsi.
- Bagian Awal. Bagian ini meliputi kata pengantar, abstrak, dan daftar isi. Adapun format penomoran halaman yang digunakan adalah memakai angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst). Eitss.. Tapi jangan sampai terkecoh, bagian awal tidak termasuk sampul ya. Sampul skripsi tidak diberi nomor.
- Bagian Utama. Bagian ini meliputi bab-bab dalam skripsi, dimulai dari halaman bab I pendahuluan. Adapun format penomorannya menggunakan angka Arab dan dimulai dari angka 1.
- Bagian Akhir. Bagian ini meliputi daftar pustaka dan lampiran skripsi kamu. Format penomorannya tetap menggunakan angka Arab. Namun, kadang-kadang ada pergantian cara penomoran atau pemisahan bab dengan menggunakan penomoran halaman terpisah. Misalnya, halaman lampiran bisa dimulai dari angka tertentu yang terpisah dari bab utama.
Teknik Penomoran Halaman yang Tepat
Setiap kampus memiliki aturan penomoran halaman tersendiri. Tapi kita akan tinjau secara general supaya kamu bisa praktik dan akan jago buat format penomoran halaman skripsi. Ada beberapa hal yang perlu kamu catat guys. Yuk simak penjelasan berikut!
- Halaman pertama pembahasan (bab I, II, III, dst) dimulai dari angka 1. sementara bagian awal seperti pengantar, abstrak, dan daftar isi menggunakan angka romawi kecil.
- Penomoran di bagian awal seringkali diletakkan di tengah bawah sebelah kiri. Namun, ada juga beberapa kampus yang menempatkan penomoran bagian awal di tengah bawah. Adapun halaman pertama bab pembahasan diletakkan di tengah bawah. Halaman selanjutnya diletakkan di kiri atas halaman.
- Gunakan format margin standar (dengan rumus 4433) dan pastikan penomoran halaman terlihat jelas dan konsisten pada setiap halaman.
- Perhatikan juga font dan ukuran nomornya harus sesuai dengan gaya huruf dan ukuran yang digunakan dalam penulisan skripsi.
Format Penomoran Halaman Berdasarkan Struktur Skripsi
| Bagian | Penomoran Halaman |
| Halaman Judul | Tidak diberi nomor halaman, dihitung sebagai i |
| Halaman Pengesahan | i, ii, iii, dst (angka romawi kecil) |
| Kata Pengantar | i, ii, iii, dst (angka romawi kecil) |
| Daftar Isi, Tabel dan Gambar | i, ii, iii, dst (angka romawi kecil) |
| Pembahasan (bab 1, 2, 3) | 1, 2, 3, dst (angka Arab) |
Pengaturan Penomoran Halaman di Microsoft Word
Untuk mempermudah pembuatan penomoran halaman, banyak mahasiswa yang menggunakan Microsoft Word. Berikut adalah langkah-langkah singkat untuk mengatur penomoran halaman yang sesuai format:
a. Membuat Format Penomoran yang Tepat
- Buka dokumen Word
- Pisahkan bagian awal dan bagian utama dengan menggunakan fitur section break. Lalu pilih layout > breaks > next page untuk memisahkan bagian pendahuluan (misalnya daftar isi) dan bagian utama.
- Aktifkan penomoran halaman dengan memilih insert > page number. Pilih posisi penomoran di bagian bawah (footer) atau atas (header) sesuai keinginan.
- Atur format penomoran untuk bagian awal dengan memilih angka Romawi. Caranya, pilih page number > format page numbers > pilih roman numerals (i, ii, iii).
- Atur penomoran untuk bagian utama dengan memilih angka Arab, mulai dari 1 di bab pertama. Pilih page number > format page numbers > pilih Arabic Numerals (1, 2, 3).
b. Hapus Penomoran pada Halaman Judul
kalau kamu tidak ingin halaman judul diberi nomor, pilih halaman tersebut, lalu nonaktifkan penomoran di bagian tersebut dengan cara memilih link to previous di toolbar footer.
Hindari Kesalahan Umum yang Bisa Buat Penomoran Halaman Jadi Gagal
kamu udah paham kan, bagaimana format penomoran halaman pada skripsi. Tapi, jangan sampai salah langkah dan kamu malah melakukan kesalahan fatal ini. Meski penomoran halaman terlihat sederhana, seringkali ada kesalahan yang dilakukan mahasiswa. Yuk simak penjelasan berikut!
- Penomoran tidak konsisten
Menggunakan angka Arab di bagian awal dan angka Romawi di bagian utama (atau sebaliknya) tanpa pengaturan yang benar.
- Penomoran tidak ditempatkan dengan tepat
Penomoran yang tidak diletakkan pada bagian bawah halaman atau tidak simetris antara kiri dan kanan halaman.
- Mengabaikan penomoran halaman pada daftar isi:
Halaman yang berisi daftar isi, tabel, dan gambar seharusnya memiliki penomoran yang konsisten dan jelas.
- Halaman yang dibiarkan tanpa nomor.
Ada bagian tertentu yang tidak memiliki nomor halaman, seperti halaman kosong atau halaman daftar pustaka yang dibiarkan tanpa penomoran. Solusi: Pastikan setiap halaman, baik yang berisi konten atau kosong, diberi nomor sesuai aturan penomoran skripsi yang telah ditentukan.
- Menomori halaman judul atau pengesahan
Menomori halaman pada halaman judul atau halaman pengesahan, padahal biasanya halaman-halaman tersebut tidak diberi nomor halaman. Halaman judul dan halaman pengesahan umumnya tidak diberi nomor (atau jika diberi nomor, biasanya menggunakan angka romawi tanpa ditampilkan pada halaman tersebut). Anda bisa menyembunyikan angka halaman pada halaman tersebut, meskipun tetap dihitung dalam urutan.
Penutup
Gimana nih setelah membaca artikel ini? kamu udah ngerti dan tentunya makin jago lagi soal format penomoran skripsi. Jangan lupa dipraktikin biar kamu makin paham dan gak salah lagi. Pastikan juga untuk selalu memeriksa pedoman universitas kamu dan menggunakan teknik penomoran yang sesuai agar skripsi kamu tampil rapi dan terstruktur dengan baik. Semoga bermanfaat!

