Makassar, 05 Desember 2024 – Membuat batasan masalah penelitian adalah salah satu hal yang penting dalam penulisan skripsi. Batasan masalah ini akan membuat penelitian kamu lebih terarah dan terstruktur. Rancangan penelitian yang dibuat tanpa batasan masalah akan membuat penelitian lebih kompleks, akibatnya memakan waktu lama sampai biaya pengeluaran jauh lebih besar. Batasan masalah juga bisa membantu kamu fokus terhadap penelitian. Tujuannya biar tujuan penelitian kamu tidak melebar ke mana-mana.

Batasan masalah berfungsi untuk memperjelas ruang lingkup penelitian dan memastikan penelitian tetap fokus pada topik yang relevan. Tanpa batasan masalah yang jelas, skripsi bisa menjadi terlalu luas dan tidak terarah. Namun terkadang membuat batasan masalah tidak mudah. Tapi kamu gak perlu risau, artikel ini akan membantu kamu membuat batasan masalah skripsi yang tepat. Check it out!
Apa Itu Batasan Masalah Skripsi?

Batasan masalah adalah pembatasan masalah-masalah yang akan diambil dalam penelitian. Batasan masalah sangat penting untuk memperjelas ruang lingkup penelitian kamu. Tanpa batasan masalah, Fokus penelitian kamu jadi tidak terarah, akibatnya akan membuat penelitian mu digarap dengan jangka waktu yang lebih lama. Salah satu alasan utama kenapa batasan masalah ditentukan adalah untuk menyesuaikan dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
Tujuan Batasan Masalah dalam Skripsi
Batasan masalah punya peran penting dalam skripsi kamu. Biar lebih paham, kamu bisa membaca tujuan dibuatnya batasan masalah berikut:
- Ruang Lingkup Penelitian Jadi Fokus
Kamu yang menggunakan batasan masalah bisa memfokuskan penelitian kamu pada aspek tertentu. Tanpa batasan yang jelas, penelitian bisa menjadi terlalu luas dan tidak terarah.
- Memudahkan Pengumpulan Data
Dengan batasan yang jelas, proses pengumpulan data jadi lebih terarah. Kamu bisa fokus pada data yang relevan dengan topik dan ruang lingkup yang telah ditentukan, sehingga menghemat waktu dan sumber daya. Ini juga meminimalisir pengumpulan data yang tidak perlu.
- Menghindari Pengaruh Faktor Eksternal
Dengan menyusun batasan masalah yang jelas, peneliti dapat menghindari faktor-faktor eksternal yang tidak relevan atau tidak dapat dikontrol dalam penelitian. Misalnya, dalam penelitian tentang pengaruh media sosial, kamu mungkin akan membatasi jenis media sosial yang digunakan atau rentang waktu yang diteliti agar hasil penelitian tidak terpengaruh oleh faktor lain yang tidak terkendali.
- Memberikan Panduan dalam Analisis Hasil
Batasan masalah juga membantu dalam proses analisis data. Dengan mengetahui apa yang telah dibatasi dan apa yang akan dianalisis, kamu dapat menilai hasil penelitian dengan lebih fokus dan mendalam, serta menarik kesimpulan yang lebih relevan dan valid sesuai dengan ruang lingkup yang telah ditentukan.
Cara Membuat Batasan Masalah dalam Skripsi yang Jelas dan Tepat
Skripsi yang baik tidak lahir dari joki, melainkan lahir dari perencanaan yang matang dan kuat. Salah satu perencanaan dalam menyusun skripsi adalah dengan membuat batasan masalah penelitian. Biar kamu gak pusing, berikut ini cara membuat batasan masalah yang jelas. Simak penjelasannya berikut ini.
- Pahami Tujuan Penelitian
Sebelum menyusun batasan masalah, kamu harus pahami terlebih dahulu tujuan penelitian kamu. Kamu harus mengerti apa yang ingin kamu capai dalam penelitian kamu. Misalnya, jika tujuan penelitianmu adalah untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap gaya hidup remaja, maka batasan penelitian kamu harus difokuskan pada media sosial dan gaya hidup remaja tertentu.
- Tentukan Fokus Penelitian
Batasan masalah harus membantu menentukan fokus penelitian yang jelas. Fokus ini bertujuan agar penelitian tidak menyimpang dari topik penelitian. Fokus penelitian bisa kamu tentukan dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Apa topik penelitian kamu?
- Apa variabel yang akan menjadi fokus penelitian kamu?
- Apakah ada keterbatasan waktu, lokasi, atau sumber daya yang harus diperhatikan?
3. Batasi Ruang Lingkup Waktu dan Tempat
Batasan masalah harus menyertakan ruang lingkup waktu dan tempat untuk memberikan fokus yang lebih tajam. Sebagai contoh, jika penelitian kamu berkaitan dengan tren pendidikan di Indonesia, kamu perlu menentukan tahun atau periode waktu tertentu serta wilayah geografi yang akan dijadikan objek penelitian, apakah tingkat sekolah dasar, menengah, atau perguruan tinggi.
4. Gunakan Bahasa yang Jelas
Penggunaan bahasa yang jelas dan spesifik bertujuan agar tidak membuat pembaca bingung dengan ruang lingkup penelitian yang kamu tentukan. Kamu juga perlu menghindari pemilihan diksi kata yang terlalu ambigu. Misalnya, kata seperti “perilaku” atau “pengaruh” bisa sangat luas, jadi pastikan kamu merinci lebih lanjut aspek atau jenis perilaku yang dimaksud, serta pengaruh apa yang ingin kamu teliti.
5. Revisi dan Evaluasi Batasan Masalah
Setelah menulis batasan masalah, lakukan revisi untuk memastikan bahwa batasan tersebut sudah mencakup semua hal yang perlu dicakup dan tidak ada yang terlewat. Evaluasi kembali apakah batasan yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian dan apakah semua aspek penelitian sudah dibatasi dengan tepat. Jika diperlukan, diskusikan batasan masalah dengan pembimbing atau rekan sejawat untuk mendapatkan masukan dan memastikan batasan yang kamu buat sudah jelas dan sesuai dengan konteks penelitian.
Kesalahan Umum dalam Membuat Batasan Masalah Skripsi
Membuat batasan dalam skripsi memang gampang-gampang susah. Kamu perlu merincikan poin-poin penting dalam penelitian kamu. Namun, tak jarang juga banyak mahasiswa yang membuat kesalahan saat menentukan batasan masalah penelitian. Berikut ini beberapa kesalahan umum yang perlu kamu hindari saat menentukan batasan masalah penelitian.
- Batasan Masalah Terlalu Luas
Kesalahan pertama yang harus dihindari adalah membuat batasan masalah yang terlalu luas. Jika batasan masalah terlalu luas, akan menyulitkan kamu dalam penelitian karena terlalu banyak variabel atau topik. Jadi batasan masalah harus dibuat lebih rinci dan spesifik.
- Batasan Masalah Terlalu Sempit
Selain terlalu luas, batasan masalah juga tidak boleh terlalu sempit. Batasan masalah yang terlalu sempit juga bisa mengurangi detail penelitian. Sementara penelitian harus dilakukan secara mendalam agar data yang diperoleh juga kredibel.
- Mengabaikan Tujuan dan Masalah Penelitian
Batasan masalah harus selalu berkaitan erat dengan tujuan dan masalah penelitian. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah membuat batasan masalah yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian.
- Tidak Mempertimbangkan Faktor Waktu dan Lokasi
Batasan masalah juga harus mempertimbangkan faktor waktu dan lokasi. Waktu dan tempat harus jelas, jika terjadi ketidakjelasan justru akan membuat penelitian kamu terlalu umum. Penelitian yang dilakukan pada waktu dan lokasi tertentu akan lebih relevan dan terarah.
- Tidak Fleksibel Terhadap Perubahan
Kadang-kadang, penulis terlalu kaku dengan batasan masalah yang telah ditetapkan dan tidak fleksibel terhadap perubahan seiring berjalannya penelitian. Proses penelitian bisa mengarah ke hal-hal baru yang relevan, sehingga batasan masalah yang awalnya ditentukan mungkin perlu disesuaikan dengan perkembangan penelitian. Keterbukaan terhadap perubahan penting untuk memastikan penelitian tetap relevan dan efektif.
Penutup
Menyusun batasan masalah dalam skripsi dengan jelas dan tepat sangat penting untuk menjaga fokus penelitian. Batasan yang tepat membantu penelitian tetap terarah, efektif, dan tidak melebar ke topik yang tidak relevan. Pastikan kamu memahami dengan baik ruang lingkup penelitian, waktu, tempat, dan aspek-aspek yang akan kamu teliti agar batasan masalah yang dibuat benar-benar mendukung tujuan penelitian skripsi kamu. Semangat!

