
Makassar, 23 Desember 2024 – Menyusun instrumen penelitian yang baik merupakan langkah penting dalam proses penelitian. Tanpa instrumen penelitian, skripsi mu tidak lengkap rasanya. Dengan instrumen penelitian yang tepat dapat memastikan data yang diperoleh valid, reliabel, dan relevan dengan tujuan penelitian. Namun, tak jarang beberapa mahasiswa belum mengetahui cara menyusun instrumen penelitian yang baik dan benar. Jangan risau, artikel ini akan membahas cara menyusun instrumen penelitian dan auto kamu pahami. Check it out!
Apa Itu Instrumen Penelitian?
Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai cara menyusun instrumen penelitian, kamu harus paham dulu konsep dasar instrumen penelitian. Jadi, instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data untuk skripsi mu. Dalam penelitian ada banyak instrumen yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data. Misalnya melalui kuesioner, formulir observasi, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
Ada banyak jenis instrumen penelitian yang bisa kamu gunakan, namun perhatikan bahwa instrumen yang digunakan harus selaras dengan metode serta pendekatan penelitian yang kamu pakai. Biar makin paham, yuk kita ulas beberapa jenis instrumen penelitian berikut!

- Kuesioner (Angket)
Kuesioner cocok bagi kamu yang mengambil metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kuesioner atau angket merupakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden. Kuesioner terbagi menjadi dua yaitu:
- Kuesioner Tertutup, di mana responden hanya memilih dari pilihan jawaban yang telah disediakan, seperti “ya” atau “tidak” atau skala likert.
- Kuesioner Terbuka, di mana responden diminta untuk menjawab pertanyaan secara bebas dengan kalimat mereka sendiri.
- Wawancara
Wawancara cocok banget bagi kamu yang mengambil penelitian kualitatif. Wawancara bisa kamu lakukan dengan mengumpulkan data langsung dari narasumber melalui sejumlah pertanyaan yang kamu lontarkan. Wawancara bisa kamu lakukan baik secara langsung maupun melalui perantara seperti telepon, dan lainnya. Ada tiga jenis wawancara yang perlu kamu tahu yakni:
- Wawancara Terstruktur berupa pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan harus ditanyakan dalam urutan yang sama ke narasumber.
- Wawancara Semi-Terstruktur berupa panduan pertanyaan, tetapi tetap fleksibel dalam menggali informasi.
- Wawancara Tidak Terstruktur yang pertanyaannya lebih fleksibel dan terbuka, tanpa urutan tertentu.
4. Observasi
Observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati perilaku, kejadian, atau fenomena tertentu di lapangan. Observasi dapat bersifat terstruktur (dengan daftar pengamatan yang telah ditentukan) atau tidak terstruktur (dengan pengamatan secara umum).
- Tes
Tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan responden dalam suatu area tertentu. Tes umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif dan dapat berupa pilihan ganda, isian, atau esai. Tes itu ada dua yakni tes pendidikan dan psikologi.
- Focus Group Discussion (FGD)
Instrumen ini pas banget bagi kamu yang lagi menyusun skripsi menggunakan metode kualitatif. FGD adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan diskusi kelompok yang dipandu oleh fasilitator. FGD digunakan untuk menggali pendapat, sikap, dan pengalaman kelompok terhadap suatu topik atau isu tertentu.
- Dokumentasi
Tidak lupa instrumen satu ini yang banyak digunakan mahasiswa, yakni dokumentasi. Dokumentasi dikumpulkan melalui sumber tertulis atau rekaman lainnya, seperti arsip, catatan, laporan, foto, dan video.
- Skala Pengukuran
Skala pengukuran digunakan untuk mengukur tingkat intensitas dari variabel yang diteliti, seperti sikap, persepsi, atau pendapat.
- Checklist
Checklist adalah daftar periksa yang digunakan untuk mencatat apakah suatu kondisi atau karakteristik tertentu ada atau tidak ada. Checklist sering digunakan dalam penelitian observasional.
Syarat Instrumen Penelitian

Ada beberapa syarat agar instrumen penelitian kamu diakui oleh dosen pembimbing dan penguji. Yakni instrumen penelitian harus memiliki keakurasian, presisi, dan kepekaan atau sensitivity.
Cara Menyusun Instrumen Penelitian yang Baik
Menyusun instrumen penelitian bukan hal mudah, dibutuhkan ketelitian dan analisis yang tinggi. Daripada pusing, yuk kita ulas cara menyusun instrumen penelitian yang baik berikut!
- Tentukan Tujuan dan Jenis Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif akan berbeda dengan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Sebagai contoh, penelitian kuantitatif cenderung menggunakan kuesioner atau tes, sedangkan penelitian kualitatif lebih banyak menggunakan wawancara mendalam atau observasi.
- Tentukan Variabel yang Akan Diukur
Variabel ini adalah faktor-faktor yang ingin dianalisis dalam penelitian. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa, variabel yang akan diukur bisa meliputi metode pembelajaran, motivasi siswa, dan hasil belajar siswa.
- Memilih Instrumen yang Tepat
Untuk penelitian kuantitatif, instrumen yang umum digunakan antara lain kuesioner, tes, dan angket. Sedangkan untuk penelitian kualitatif, instrumen yang sering digunakan adalah wawancara, observasi, dan focus group discussion.
- Tulis Pertanyaan dengan Jelas
Menulis pertanyaan dengan sangat penting agar responden dapat memahami dan memberikan jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kamu juga harus menghindari penggunaan bahasa yang sulit dipahami atau bersifat membingungkan.
- Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang dimaksud untuk diukur. Untuk menguji validitas, kamu bisa lakukan uji coba instrumen terlebih dahulu pada sampel kecil sebelum diterapkan dalam penelitian mu.
- Melakukan Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen pada sampel kecil dapat membantu mendeteksi masalah yang mungkin tidak terlihat pada tahap perancangan. Uji coba ini memberikan kesempatan untuk menilai apakah instrumen tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, serta apakah responden dapat memahami dan merespons pertanyaan dengan baik.
Penutup:
Menyusun instrumen penelitian yang baik memerlukan perhatian terhadap detail, mulai dari tujuan penelitian, pemilihan variabel, hingga pengujian validitas dan reliabilitas. Tapi sekarang kamu gak pusing lagi, karena tentu kamu sudah memahami cara menyusun instrumen penelitian biar skripsi mu makin top dan auto diacungi jempol oleh dosen pembimbing dan penguji. Semangat!!
